!



"Selamat Datang di blog merpati"


Minggu, 05 September 2010





BERTERNAK MERPATI YANG BERKWALITAS

1.Indukkan jantan maupun betina sama-sama punya trah darah.

2.Dilihat dari segi ciri -ciri burung sudah mempunyai syarat seperti yang diuraikan

3.Jantan maupun betina sudah teruji kerjanya (kriterianya)

4.Gen perempuan banyak menentukan dibanding jantanya 75% adalah gen betina secara umum. Tapi jantanpun juga mendukung untuk menghasilkan bibit2 unggul dan berkwalitas.

5.Jangan diantara jantan dan betinanya satu darah, ini berdasarkan pengalaman kami kalau satu telur ataupun satu darah hasilnya kurang bagus.

6.Kalau bisa anak turunanya yang ke dua yang betina di jodohkan ( dikawinkan ) dengan ayah nya.

7.Antara jantan dan betina bagus belum tentu menghasilkan keturunan yang bagus pula, sebelum menjodohkan harus pandai mengamati kerja dianatara jantan dan betinanya dimana kelebihan dan kekurangannya dari kerja ataupun kriterianya.

8.Untuk mencari betina yang bagus kerjanya bisa dilihat dari kerja jantannya yang satu telur.

9.Untuk menghasilkan sifat sifat mental dan kerjanya, lebih baik kalau indukannya sendiri yang mengengkrami telurnya.

KESIMPULAN :

*Faktor utama yang menentukan ternak terletak di betinanya.

*Ternak dikatakan berhasil jika keturunannya melebihi kerja ayahnya

Senin, 02 Agustus 2010






Jenis pakan dan minuman agar merpati sehat dan giring keket

Kemampuan terbang merpati sangat tergantung pada kesehatannya. Kondisi kesehatan juga sangat tergantung dari pakan dan minuman yang diberikan kepada merpati. Pemberian pakan yang tepat, dengan demikian, sangat penting untuk diperhatikan.

Makanan yang diperlukan oleh burung datang dari dua sumber, yakni protein dan karbohidrat. Karbohidrat adalah persenyawaan karbon dan hidrogen, seperti pada gula, tepung kanji dan selulose. Protein sendiri merupakan persenyawaan yang mengandung unsur nitrogen, seperti yang ditemukan pada abumin, fibrin, dan caesin yang membentuk jaringan-jaringan pada burung.

Dengan mengetahui komposisinya, kita akan bisa memberikan pakan untuk burung berdasar mutunya dan bukan pada murah dan mahalnya harga. Banyak penghobi burung, termasuk merpati, yang mengorbankan mutu burung mereka dengan memberi pakan yang asal murah.

Sebenarnya mencampur pakan sendiri untuk burung bisa kita lakukan asal kita tahu tentang keperluan burung dan nilai gizi dari biji-bijian dan semua bahan yang kita pakai. Cara ini bahkan lebih baik, sebab kita dapat membuat campuran yang sesuai dengan keperluan burung.

Burung yang diternakkan akan memerlukan protein yang tinggi, burung yang dipertandingkan untuk terbang dalam jarak pendek akan memiliki kebutuhan protein yang berbeda dengan burung yang dipertandingkan dalam jarak jauh.

Begitu pula campuran makananan di musim kemarau berbeda dengan keperluan campuran pakan pada musim penghujan. Ada juga orang yang memberikan pakan dengan cara berbeda, tergantung kebiasaan dan tujuan khusus pemberian pakan dengan cara yang berbeda tersebut.

Hal yang perlu diperhatikan Untuk memilih bijian bagi merpati kita, adalah bijian tersebut benar-benar matang pohon dan kering. Penyakit mencret dan penyakit perut lainnya dapat terjadi karena burung memakan bijian yang belum matang. Kita bisa mengetahuinya dengan cara menggigit bijian itu, Biji yang baik akan terasa keras dan bila digigit akan pecah dalam butiran yang keras pula.

Selain itu makanan harus bebas dari kotoran dan debu. Pakan yang sudah dimakan ngengat, habis diacak-acak tikus dan binatang lain, jangan pernah diberikan kepada merpati kita.

Selain bijian, merpati juga memerlukan grit, yaitu campuran mineral, yang juga diperlukan bagi keberhasilan burung untuk terbang memenangkan pertandingan. Keperluan mineral merpati sangat tinggi. Selain sebagai sumber mineral, grit juga membantu burung menghancurkan bijian yang dimakannya, dan ini ditempatkan di empedal yang merupakan bagian terpenting dari merpati. Makanan dihancurkan di empedal dan di tempat inilah grit berfungsi sebagai alat pembantu. Grit juga membantu perkembangan burung-burung merpati muda, dan juga mencegah keluarnya telur lunak pada merpati yang sedang ditangkarkan.

Campuran grit yang baik terdiri dari:
45% kulit kerang yang dihancurkan dalam ukuran sedang
35% berupa pecahan-pecahan kecil batu gamping/kapur atau batu granit
10% pecahan kecil dari arang kayu (kayu-kayu yang keras)
5% tepung tulang
5% tepung kapur
4% garam
1% apa yang disebut venetian red

Memberikan pakan burung sebaiknya dilakukan dua kali sehari. Jangan sampai kekenyangan dan membuat gemuk, sebab kegemukan akan menyebabkan banyak masalah.

Air minum memegang pernanan penting. Burung dapat tahan tidak makan untuk beberapa hari tanpa tanda-tanda pengaruh buruk pada kesehatannya. Tetapi kalau burung tidak minum dalam 24 jam boleh jadi ada organ tubuh yang rusak.

Untuk menjaga kesehatan burung, disarankan mengganti air minumnya dua kali sehari agar burung selalu mendapatkan air yang tidak tercemar.

Minuman untuk rawatan harian

Berkaitan dengan pakan ini saya disarankan untuk pemberian vitamin dan mineral untuk memastikan merpati tidak mengalami avitaminosis (penyakit karena kekurangan vitamin tertentu) dan malnutrisi (penyakit karena kekurangan atau kesalahan pemberian mineral).

Salah satu multivitamin dan mineral yang bisa digunakan adalah BirdVit.
BirdVit adalah multivitamin dan multimineral dalam bentuk powder/ tepung khusus untuk burung, termasuk merpati.

Selain untuk pengobatan berbagai penyakit karena disefisiensi fungsi organ, BirdVirt juga MENJAGA KESEHATAN BURUNG AGAR SELALU PRIMA. BirdVit mengandung hampir semua vitamin dan mineral yang diperlukan merpati, seperti:
• Vitamin utama, yakni A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3.
• Zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya adalah salah satu bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D Pantothenate.
• Mineral utama seperti potasium chlorida, sodium chlorida, magnesium sulfate, mangan sulfate, iron sulfate, zinc sulfate, copper sulfate dan cobalt sulfate.

BirdVit dijual dalam beberapa kemasan dengan kemasan terkecil 25 gram dengan harga Rp. 25.000. Pemberian BirdVit dengan cara dilarutkan dalam air minum burung. Untuk merpati sakit, diberikan dengan dosis 2 gram untuk setiap 1 liter air, sementara untuk penggunaan harian (tanpa efek samping) 2 gram untuk 1,5 s/d 2 liter air. Informasi mengenai BirdVit, bisa diklik tulisan ini.

Minuman agar merpati giring keket

Sementara itu kalau penghobi merpati menghadapi masalah dengan burung yang sulit giring, disarankan digunakan PIGEON-VIT. Ya, giring yang lengket, keket yang punya gereget mutlak dipunyai pasangan merpati untuk lomba balap sprint. PIGEON VIT memastikan merpati giring, keket, hanya dalam waktu singkat. Sebab, Pigeon-Vit mengandung unsur-unsur vitamin dan mineral serta asam amino khusus untuk membangkitkan libido burung merpati. Untuk informasi mengenai PIGEON VIT bisa dilihat dalam tulisan ini.

Rawatan memasuki masa telur

Ketika merpati memang kita siapkan untuk segera mempunyai anakan, maka minumannya bisa kita tambahkan BirdMature (BMR). BirdMature adalah multivitamin dan multi mineral cair yang dilengkapi dengan suplemen lain yang lengkap dan seimbang disertai bahan aktif yang bermanfaat untuk kebutuhan utama asupan makan merpati induk dan merpati anakan/piyikan.

Fungsi utama BirdMature/BMR adalah meningkatkan fertilitas dan menormalkan fungsi reproduksi merpati, meningkatkan daya tahan tubuh piyikan, menormalkan sistem kekebalan tubuh piyikan serta menyempurnakan pertumbuhan bulu burung.

BirdMature/BMR sangat direkomendasikan untuk digunakan oleh para penangkar sehingga mencapai produksi merpati yang optimal, menjaga kesehatan indukan dan menstabilkan fungsi reproduksi burung.
Penggunaan BirdMature/BMR adalah diteteskan langsung ke paruh burung-burung indukan atau calon indukan (khususnya untuk burung-burung pemakan biji).

Untuk merpati, BirdMature bisa digunakan antara 4-7 tetes (untuk jantan dan betina), dan diberikan sehari sekali selama merpati betina kita siapkan untuk bertelur. Informasi mengenai BirdMature

Kamis, 29 Juli 2010







Penyakit burung merpati dan penanganannya

Burung merpati termasuk burung yang memiliki daya tahan tinggi terhadap penyakit. Namun hal itu jangan membuat kita terlena. Sebab, kita tidak perlu lagi khawatir jika kita memang sudah:

1. Menyediakan tempat teduh untuk merpati (pagupon/gupon-Jawa) yang kering, terang, ventilasi baik dan burung dapat pergi menghindari hembusan angin dari satu arah (graught).
2. Menyediakan tempat tinggal/berteduh yang tetap bersih.
3. Memberi makanan yang bermutu, bersih, bergisi seimbang.
4. Memberikan grit yang cukup dan seimbang mutunya.
5. Memberi air bersih yang terpisah dari air yang biasa untuk memandikan.

Penyakit umum merpati biasanya disebabkan oleh binatang kecil pengganggu yang menyebabkan burung terkena infeksi, atau juga virus atau bakteri atau infeksi yang disebabkannya.

Binatang pengganggu merpati umumnya adalah:

1. Kutu: Kutu merpati cukup besar untuk dilihat dengan mata telanjang. Berbeda dengan kutu burung kicauan, kutu pada merpati tidak menghisap darah tetapi hidup dengan memakan bulu dan sisik kulit merpati. Kehadirannya akan mengganggu jika cukup banyak (dan biasanya tidak kita sadari). Pada suhu udara panas, perkembangannya sangat cepat.
Untuk menjaga merpati bebas kutu seperti ini, gunakan saja FreshAves, obat anti parasit yang tidak berbahaya untuk merpati (tidak membuat keracunan).
Selain bisa digunakan untuk menyemprot burung, FreshAves juga perlu untuk membasmi semua parasit di lingkungan tempat tinggal merpati.

2. Tungau Merah: Tungau ini sama dengan tungau ayam. Berbeda dengan kutu, tungau ini sulit ditangani bila jumlahnya sudah banyak di badan burung. Burung ini hidup di celaj-celah kandang atau kotak sarang, dan keluar di malam hari hanya untuk mencari makan. Untuk mengatasinya, perlu dilakukan penyemrpotan kandang dan lingkungan merpati dengan FreshAves, baik secara disemprotkan maupun dengan ditabur di dasar sarang.

3. Lalat merpati: Lalat yang pernah ditemukan di AS bagian selatan ini lebih kecil ketimbang lalat yang biasa berkeliaran di rumah-rumah. Bukan hanya pengganggu, lalat ini juga membawa bibit penyakit. Dia suka bersembunyi di di antara bulu-bulu burung. Telur dan larva lalat ini ditempatkan di tepi sarang dan umumnya dipilih sarang yang masih ada anakannya. Penanganan atas lalat ini bisa kita gunakan pula FreshAves untuk disemprotkan di lingkungan merpati dan ditaburkan di dasar sarang.

Penyakit lain:
1. Kanker: Penyakit ini disebabkan protozoa dan umum ditemukan di merpati. Kebanyakan menjangkiti anak burung yang masih dalam sarang, meski juga banyak menyerang merpati dewasa.

Gejalanya, terdapat luka di mulut atau leher yang diliputi cairan kental putih kekuningan. Luka akan membesar dan akan menyebabkan kematian merpati.

Ada beberapa cara penyembuhan yang tergolong efektif sperti disampaikan Arie Soeseno dalam Memelihara dan Beternak Burung Merpati, yakni dengan menyapu luka dengan larutan yang terdiri dari 3 bagian glycerin dan 1 bagian jodium/iodine. Meski penyakit ini dapat diobati, tetapi jika tidak begitu berharga maka sebaiknya burung yang terjangkit dimatikan saja agar isi kandang tidak terjangkit semua. Ada pihak yang menyebutkan penyakit ini tidake menjalan, namu kita tetap harus berhati-hati.
Pembersihan kandang dengan FreshAves sangat dianjurkan.

2. Kurus (merpati menjadi kurus): Burung kurus dan terlihat sakit. Umum ya disertai mencret. Kurus memang bukan penyakit tetapi menunjukkan adanya gejala penyakit. Bantuan bisa diberikan dengan mengosongkan tembolok kemudian diberi cairan susu hangat dan roti selama perawatan.

3. Mencret/Diare: Biasanya disebabkan makanan yang tidak baik/rusak. Penyakit akan hilang jika penyebabnya sudah diketahui dan dihilangkan. Cara penyembuhan terbaik dengan memberikan jagung dan butir biji-bijian kecil (jewawut, millet, dsb) sampai burung sembuh. Dapat juga burung diberi minyak kastroli atau garam epson sebagai sarana pencahan (urus-urus) untuk membersihkan sistem pencernaan.

4. Pilek: Penyebabnya sama dengan penyebab pilek pada manusia. Intinya, perlu menjaga burung agar berdaya tahan tinggi terhadap serangan penyakit. Salah satu cara yang disarankan adalah pemberian BirdVit pada minumannya. BirdVit yang mengandung multivitamin dan mineral ini bisa diberikan secara rutin setiap hari.

Jika burung pilek, jaga kehangatan tubuhnya. Minyak kastroli sebagai pencahar juga bisa diberikan untuk membersihkan pencernaan. Anda juga bisa menggunakan obat-obatan yang mengandung sulfa atau antibiotika yang ada di pasaran khusus untuk burung/unggas. Umumnya pilek akan hilang dengan sendirinya kalau burung diberi penghangat dan dihindarkan dari hembusan angin.

5. Pnemonia: kalau leher burung menjadi bengkak dan burung mengalami kesukaran bernafas, serta tampak demam dan sakit maka ada kemungkinan terserang penemonia. Usahakan burung agar hangat dan jauhkan dari angin. Pengobatan bisa dilakukan dengan pemberian sulfa atau antibiotik.

6. Parathypus: Penyakit ini disebabkan oleh bakteri dan merupakan penyakit paling serius bagi merpati. Serangan bisa menyebabkan kematian dari 80% burung di kandang.

Gejalanya bisa berbeda-beda antar burung. Persendian (umumnya di sayap) dan kaki merupakan tempat-tempat yang mudah bengkak dan akan terisi oleh cairan. Merpati yang pincang atau lumpuh merupakan tanda adanya parathypus. Pada serangan hebat, kematian akan datang tanpa tanda pembengkaan. Boleh jadi pembengkaan pada sayap karena penggumpalan darah akibat cedera, tetapi jika pembengkaan terjadi pada beberapa burung sekaligus, pantas diduga mereka terkena serangan parathypus.
Pengobatan memang bisa dilakukan namun pengalaman menunjukkan bahwa membunuh burung-burung yangt sakit merupakan cara terbaik agar penyakit tidak berjangkit lagi atau terjadi penularan.

Penyakit ini menyebar dengan berbagai cara dan yang tercepat adalah melalui kotoran dan air minum. Lalat, burung-burung liar dan tikus merupakan binatang yang dapat menyebarkan penyakit ini. Jika terjadi serangan, selain saran terbaik untuk merpati dimusnahkan, maka bisa dilakukan pengobatan massal dengan antibiotik, sulfa (sulfamerazine, sulfamethazine).

7. Coccidiosis: Penyebab protozoa dan menyebabkan peradangan pada intestin (usus). Protozoa ini sebenarnya sudah tinggal di dalam tubuh burung, namun akan menyerang jika daya tahan tubuh burung melemah.
Burung yang terkena coccidiosis mengalami mencret hebat, cepat menjadi kurus, dan tampak pucat kekurangan darah. Sering ada gumpalan kotoran di pantat burung. Penularan penyakit ini adalah melalui burung lain yang makan protozoa coccidia yang tercampur pakan. Lakukan pencegahan dengan selalu menjaga kebersihan kandang dan lakukan penyemprotan dengan BirdFresh secara periodik merupakan langkah terbaik. Untuk pengobatan, Anda bisa mendapatkan obat untuk ini di pasaran.

8. Cacar: Cacar ini disebabkan oleh virus dan bisa membuat merpati cacat atau menemui kematian. Gejalanya tampak sebagai kulit yang mengembang dan muncul pada daerah yang tidak ditumbuhi bulu. Ada dua macam cacar yakni cacar leher dan cacar kulit. Cacar leher atau diphteria ditemukan hanya dileher dan memiliki angka kematian yang besar. Pada cacar kulit, kita akan melihat ada semacam petumbuhan kutil yang dapat begitu besar sehingga daerah mata atau kaki dipenuhi seluruhnya. cacar kulit jarang mematikan untuk burung dengan daya tahan tubuh kuat.

Virus cacar ini antara lain dibawa oleh nyamuk dan hanya dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka. Tidak ada pengobatan yang efektif untuk cacar ini, tetapi bisa dilakukan vaksinasi cacar deengan vaksin cacar manusia (penggunan perlu petunjuk dokter hewan).

Demikian uraian mengenai penyakit burung merpati. Dan kalau kita amati secara keseluruhan, maka penyakit burung merpati sangat ditentukan oleh kebersihan lingkungan dan daya tahan tubuh burung merpati itu sendiri. Sekali lagi sekadar menyarankan, gunakan FreshAves untuk pembasmian parasit dan BirdVit sebagai penyuplai makanan bervitamin dan bermineral tinggi

Selasa, 27 Juli 2010

Merpati Balap, Ciri Fisik Merpati Balap yg Bagus

merpati balap "Sang Legenda" Leonard

Menanggapi begitu banyaknya pertanyaan mengenai ciri fisik merpati balap yang bagus, kami coba jawab melalui artikel berikut.

Kita mulai dari paruh merpati balap yang baik tentunya ada beberapa model, ada yang berbentuk seperti burung pipit (finch), ada yang berbentuk seperti elang tipis dan tajam pada dasarnya harus serasi dan seimbang dengan besar kepalanya sehingga mengurangi friksi saat terbang. Kemudian bentuk kepala ada yang berbentuk pinang dibelah (nyigar jambe), ada yang mengerucut menuju paruh sehingga sangat aerodinamis tergantung selera si pemilik merpati balap tetapi kalau terlalu jenong seperti ikan louhan tentunya sangat menambah gesekan dan mengurangi kecepatan.

Kemudian mata idealnya bening dan tajam seperti mata elang, warna mata beragam ada yang kuning, putih sebaiknya yang ber lis merah, kuning kemerahan tergantung selera pemilik.

Leher seekor merpati balap harus proporsional artinya tidak terlalu pendek dan tidak terlalu panjang sehingga tidak menambah gesekan diudara.kemudian dada idealnya segitiga,njantung seperti atlet. Sayap tebal, menutup rapat dikanan kiri badan sehingga diharapkan kepakan penuh dan menutupnya sangat rapat hingga sekali kepak sudah jauh. Selanjutnya bagian bulu jawat/ lar 10 harus kering dan berlidi tebal, sehingga kuat untuk mengepak sementara bulu di badan halus dan nyutra(selembut sutra) warna bulu ada yang coklat(gambir), hitam, tritis , kelabu, kombinasi selap, tetapi pada umumnya kelabu lebih disukai sekali lagi selera masing2 pemilik. Kemudian daging sebaiknya lentur/ empuk, dan bagian supit/wangkong tajam dan keras keduanya berjarak se-jari kelingking, ekor tebal dan tidak terlalu panjang.kemudian bagian kaki idealnya kekar,kering dan tidak terlalu panjang tentunya hal hal tsb hanya sebagai patokan yang lebih penting kondisi dilapangan.

Sekian semoga bermanfaat bagi para penggemar merpati balap sekalian, salam…..

Racikan Jamu tradisional Merpati Tinggian



Merpati Tinggian balap tak ubahnya bagaikan seorang olahragawan yang butuh asupan nutrisi yang cukup sejak dini agar terbentuk tubuhn fisik yang ideal dan latihan - latihan rutin dan sistematis plus asupan jamu tradisional agar terbentuk otot yang kuat & lentur serta nafas yang panjang dan mental baja agar dapat bersaing di arena balapan yang penuh dengan kompetitor.

Berikut adalah Racikan Jamu Tradisional untuk mencegah penyakit dan meningkatkan daya tahan tubuh merpati tinggian.



Bahan :
1. Kuning telur ayam kampoeng/bebek/Entok 3 bh
2. Madu alam murni 10 sedok makan
3. Kunyit/kunir. (tepung) 10 sendok makan
4. Kencur (tepung) 5 sendok makan
5. Temu kunci 1 ujung jempol
6. Ubi rumput teki. 5 buah
7. sarang burung walet (tidak mutlak )

Bahan-2 diatas sudah cukup menyehatkan dan menguatkan serta sebagai anti penyaki ( kunyit dan ubi rumput teki).


Cara pembuatan :
1. Kuning telur dicampur dengan madu, aduk sampai kental ( matang )
kalau kuning telur tidak mengental berarti madunya bukan madu murni alias madu palsu.
2. Temu kunci dibakar kemudian diparut atau ditumbuk hingga halus
3. Kunyit dan kencur jika tdk tersedia bubuk + ubi teki juga dibakar dulu biar steril kemudian ditumbuk sampai halus .

· Semua bahan dicampur dengan adonan kuning telor dan madu aduk sampai rata dan kental.

· Jemur diterik matahari sampai setengah kering, baru kemudian buat butiran – butiran pil kecil , jemur lagi dan siap sebagai asupan pembalap.

· Pada saat merpati tinggian latihan diberikan tiap malam dan dalam kondisi istirahat cukup berikan 2 – 3 hari sekali 1 butir.

Asupan tambahan 2 hari sebelum latihan :
Tambah asupan hati ikan laut yang telah dikeringkan secukupnya.

Tanbahkan seminggu sekali :
- Minyak ikan
- Vitmin A
- Vitamin B komplek
- Vitamin C

Perhatian :
Ø Hindari bahan yang membuat rasa panas seperti Jahe dan lada karena pembalap bisa loyo apalagi jika diasupkan ke betinanya bisa gak betelur.

Semoga manfaat.

Salam sukses ruar biasa tinggi
Dan pererat tali persahabatan










Burung merpati yang baru dibeli atau dikasih orang biasanya tidak akan jinak. Untuk itu ada cara-cara agar merpati bisa jinak, berikut caranya,

merpati diikat kakinya atau 7 lembar sayapnya pake solatip yang kanan dan kiri, rebes dech. Sebelumnya untuk menjinakan merpati harus ada 2 burung, yang 1 jantan dan 1 betina.

Masukin kardus bekas Indomie/apa lah yang cukup buat 2 merpati, lalu lobangin kardusnya. Rebes dech. Biarkan 1-2 jam di kardus biar ngerasain kandang kardusnya.

1-2 jam kemudian kasih makan jagung segenggam dan minumya. Keluarin burungnya, jadi makannya diluar. Burungnya diikat jadi ga bisa kabur.

Kemudian masukin lagi burungnya. Besok burungnya dikeluarin, simpan di kurungan. Kayak kurungan ayam jago, tapi agak pendek. Biarin mereka bergerak aktif. Setelah mereka nggak aktif bergerak lagi, kasih makan. Biarkan di kurungan sampai sore. Setelah itu masukin lagi ke kardusnya.

Besoknya burung keluarin lagi, dikurung lagi. Burung betina dinbasahin bulunya sedikit2. Kaih makan dan minum. Biarin sampe sore. Pas mau disimpan di kardus lagi, burung betina bulunya dibasahin air lagi.

Besoknya dikurung lagi. Kalau udah ada tanda2 giring/jantan ngejar2 betina, yang jantan keluarin. Ikatan solatip di sayap jangan dilepas. Biarkan si jantan muter2 kandang sampe sore.

Besoknya kalau giringnya udah makin keras, burung betina diklepek-klepek. Kalau yang jantan berusaha keras untuk terbang ke arahnya, solatip di sayap boleh dilepas. Kalau si jantan terbang ke punggung betina saat diklepek-klepek, pertanda si jantan udah jinak. Ini perlu latihan berkali-kali sebelum solatip di sayap dibuka, agar terlatih.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger